
Jakarta, 8 Oktober 2025 โ Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) menggelar Rapat Koordinasi Persiapan Program Pengiriman Dai Internasional 2026, yang berlangsung pada Rabu (8/10/2025). Pertemuan perdana ini menjadi langkah awal dalam mempersiapkan pelaksanaan program dakwah global yang lebih profesional, terukur, dan bermanfaat bagi masyarakat internasional.
Rapat ini dilaksanakan secara virtual melalui platform Zoom dan diikuti oleh kurang lebih tujuh perwakilan PCINU Dunia, yaitu Australia, Timor Leste, Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Hongkong, dan Belanda.
PCINU Taiwan yang diwakili oleh Ustadz Harun Ismail, selaku Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Taiwan, turut hadir aktif dalam rapat koordinasi tersebut untuk memberikan masukan dan pandangan terkait penguatan program dakwah internasional di kawasan Asia Timur.
Ketua LD PBNU, Dr. KH. Abdullah Syamsul Arifin, MHI, dalam arahannya menyampaikan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan tahun sebelumnya. Ia menegaskan bahwa program 2026 harus menjadi momentum peningkatan kualitas dakwah sekaligus memperluas jangkauan pelayanan umat di luar negeri.
โ โProgram ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Ketua Umum PBNU agar dakwah LD PBNU dapat menjangkau masyarakat Nahdlatul Ulama di berbagai wilayah, termasuk luar negeri,โ ujarnya.Beliau juga menekankan perlunya perencanaan yang matang, keterbukaan dalam komunikasi, dan pembangunan kerja sama strategis dengan mitra selain LAZISNU guna memperkuat dukungan kelembagaan dan pembiayaan program. Selain itu, kebutuhan para dai di setiap destinasi penugasan diharapkan dapat dipersiapkan sejak dini agar pelaksanaan berjalan lancar dan efisien.
Sementara itu, Syarifuddin, Direktur Program LAZISNU PBNU, menuturkan bahwa kegiatan ini memiliki peran strategis dalam memperkuat dakwah Islam wasathiyah Ahlussunnah wal Jamaah di tingkat global, sekaligus memperkenalkan kiprah LAZISNU kepada masyarakat internasional.
โ โPelaksanaan program harus dilakukan secara profesional dengan sistem audit syariah yang ketat sebagai bentuk tanggung jawab dan transparansi lembaga,โ tegasnya.Ia menambahkan bahwa dai internasional memiliki peran ganda, yakni sebagai penggerak dakwah dan duta lembaga zakat NU di kancah dunia. Untuk itu, setiap dai akan dibekali dengan kemampuan pelaporan, dokumentasi, serta standar administrasi sesuai MoU dan prinsip syariah.
Rapat ini juga menjadi forum terbuka bagi peserta untuk menyampaikan masukan, rekomendasi, dan inovasi guna penyempurnaan program di tahun mendatang.
Dengan sinergi LD PBNU dan LAZISNU, program pengiriman dai internasional 2026 diharapkan mampu melahirkan dai profesional, berintegritas, dan membawa pesan Islam rahmatan lil โalamin ke berbagai penjuru dunia. ๐ ~ Media PCINU
