RUTINAN DZIKIR ISTIGOTSAH SEKRETARIAT PCINU TAIWAN (Sabtu, 24 Mei 2025 M).

Bagikan ke

Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Taiwan (PCINU) memiliki kegiatan rutinan istigotsah yang telah menjadi salah satu agenda penting disetiap bulan pada minggu terakhir. Kegiatan yang berlangsung setiap satu bulan sekali ini tidak hanya menjadi momen untuk berdoa bersama, tetapi juga sebagai ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar pengurus, anggota, banom, lembaga dan seluruh WNI yang ada di Taiwan baik dari pelajar maupun dari kalangan pekerja migran Indonesia.

Rutinan istigotsah ini biasanya dilaksanakan pada siang hari ba’da dzuhur, akan tetapi kali ini tepat pada hari sabtu tanggal 24 Mei 2025 M, rutinan istigotsah dilaksanakan pada malam hari ba’da isya. Dikarenakan, para pengurus PCINU itu sendiri akan ada Rapat Catur Wulan di Pingtung pada hari minggu.

Acara istigotsah dimulai sejak pukul 20.00 waktu Taiwan, setelah sebelumnya tepat pada pukul 18.30 waktu Taiwan atau ba’da mahrib, terlihat para jama’ah bersama-sama  melakukan kajian “Dzikir Rotibul Haddad” yang dipimpin oleh Gus Harun Ismail (Ketua LDNU Taiwan). Kemudian setelah dzikir rotibul haddad selesai baru dilanjutkan dengan serangkaian “Dzikir Istigotsah” yang dihadiri oleh lebih dari 50 WNI baik laki-laki maupun perempuan, rangkaian dzikir istigotsah dipimpin langsung oleh Gus Harun Ismail.

Hujan masih belum juga reda, rintikanya masih terus turun dari langit yang mendung. Bulir-bulir air masih terus berlomba meluncur turun dari mega hitam menuju bumi yang basah. Suasana khidmat dan penuh kekhusyukan kian menjadi begitu terasa, lantunan do’a-do’a dan dzikir istgotsah yang membuat suasana semakin syahdu. Para jama’ah pun terlihat tampak khusuk dalam do’a, menunjukkan betapa mendalamnya momen spiritual ini bagi mereka. Menurut guyonanya orang-orang berilmu ini adalah definisi dari mendapatkan kenikmatan dalam ketaatan kepada Allah SWT.

KH. Agus M Zaki Hadzik Ketua Pengurus Wilayah (PW) Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Jawa Timur, mengatakan istigotsah bisa dikatakan jimatnya warga NU. Karena itu, Nahdliyin harus terus menjaga keberadaan istigotsah ini. “Istigotsah memiliki banyak manfaat atau faidah yang tak bisa dinalar oleh akal sehat manusia dan jika dipaksakan ditelaah oleh logika manusia, selamanya tak akan menemukan titik temu,” jelasnya.

Setelah rangkaian dzikir istgotsah selesai dilanjutkan dengan “Tausiyah” oleh Kyai Moch. Al Imron (Rois Suriyah PCINU Taiwan). Beliau berharap mudah-mudahan acara seperti ini bisa berjalan dengan istiqomah dan mudah-mudahan dengan mengikuti kegiatan do’a bersama istigotsah yang diselenggarakan rutin ini kita semuanya senantiasa mendapatkan hidayah dari Alloh SWT.

Aamiin Ya Rabbal Alamin..

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *