Taipei, nutaiwan.com – Semangat kemerdekaan berpadu keceriaan liburan musim panas mewarnai tamasya (Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama) PCINU Taiwan ke Yilan, Minggu (10/8/2025). Rombongan mengunjungi Museum National Center for Traditional Arts dan Pantai Neipi, sambil menggelar lomba khas 17-an yang meriah.

Tamasya diikuti 37 peserta dari berbagai kalangan. Rombongan berangkat pukul 08.00 waktu Taiwan dari Taipei Main Station menggunakan bus, langsung menuju tujuan pertama, Museum National Center for Traditional Arts di Wujie, Kabupaten Yilan.
Ketua Panitia Wisata, Nur Kholiq, mengatakan kegiatan ini rutin digelar setiap tahun sebagai sarana mempererat silaturahmi. “Tahun ini kami sengaja memilih momen HUT RI agar kebersamaan terasa lebih bermakna. Selain untuk merayakan kemerdekaan, kegiatan ini juga menjadi kesempatan bagi teman-teman melepas penat, menikmati liburan musim panas, dan menguatkan rasa persaudaraan di tanah rantau,” ujarnya.

Setibanya di museum, peserta disambut suasana jalanan tua dengan bangunan khas bergaya Jepang–Taiwan. Mereka juga menikmati berbagai pertunjukan yang dijadwalkan pihak museum secara gratis. Museum seluas 24 hektar ini tidak hanya menjadi panggung bagi seniman pertunjukan dan menyimpan berbagai peralatan seni-budaya, tetapi juga memberi kesempatan bagi pengunjung untuk berpartisipasi membuat karya seni.
Usai berkeliling, peserta melaksanakan salat berjamaah secara bergantian di musala yang terletak di ujung kawasan museum. Fasilitas musala terbilang nyaman dan bersih.
Perjalanan dilanjutkan ke Pantai Neipi di kawasan Su’ao, Kabupaten Yilan. Sesampainya di lokasi, semilir angin laut menyambut kedatangan rombongan. Panitia segera mempersiapkan Lomba Semarak (Hari Ulang Tahun) HUT Ke-80 RI, di antaranya balap karung, makan kerupuk, dan tarik tambang yang dibagi kategori pria dan wanita.
Acara berlangsung meriah dan lancar. Usai lomba dan sesi foto bersama, rombongan bertolak kembali ke Taipei sekitar pukul 16.00 waktu Taiwan.
