Kaohsiung, 1 Juni 2025 – Dalam upaya mendorong kemandirian ekonomi Warga Negara Indonesia (WNI) di Taiwan, Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PCINU Taiwan sukses menyelenggarakan Export Import Course perdana yang berlangsung di Li-Hsueh Building, Kaohsiung Medical University, pada Minggu (1/6).

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber berpengalaman, yakni Wara A. Rukmini, MSE, Kepala Bidang Perdagangan KDEI Taipei, dan Moh. Wahyudin, M.Sc, Wakil Ketua Tanfidziyah PCINU Taiwan, yang juga merupakan praktisi ekspor-impor dan akademisi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Ketua Lakpesdam PCINU Taiwan, Medea Ramadhani, dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal untuk membangun kesadaran ekonomi dan keterampilan kewirausahaan di kalangan mahasiswa serta Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan.

“Kegiatan ini difokuskan untuk memberikan wawasan praktis dan strategis mengenai potensi ekspor-impor komoditas Indonesia ke Taiwan. Ini bukan sekadar seminar sesaat, melainkan bagian dari program berkelanjutan,” ujarnya.
Medea juga mengungkapkan bahwa Lakpesdam akan meluncurkan The Second Course of Export Import dalam waktu dekat. Program lanjutan tersebut akan bersifat lebih teknis dan intensif, serta memberikan pendampingan langsung kepada peserta hingga mereka mampu mengekspor produk Indonesia ke pasar Taiwan.

“Kami ingin membuka ruang bagi WNI di Taiwan agar mulai berpikir visioner, membangun jejaring, mengenal sistem perdagangan internasional, dan suatu saat mampu mengubah nasib melalui jalur usaha ekspor,” tambahnya.

Dalam sesi pemaparan materi, Wara A. Rukmini menjelaskan bahwa Taiwan merupakan pasar yang sangat potensial dengan jumlah WNI yang mencapai sekitar 238.639 jiwa. Ia menekankan tingginya permintaan terhadap produk Indonesia serta menjelaskan klasifikasi regulasi ekspor-impor di Taiwan, yang terbagi dalam tiga kategori: barang bebas, barang diatur, dan barang dilarang. (Jakfar)