Pimpinan Ranting Fatayat NU Taiwan Gelar Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H Secara Virtual

Bagikan ke

Pimpinan Ranting Fatayat NU Taiwan Gelar Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H Secara Virtual

Kaohsiung, 20 September 2025 – Pimpinan Ranting Fatayat Nahdlatul Ulama (PR Fatayat NU) Kaohsiung menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H / 2025 M dengan tema:
“Meneladani Akhlak Nabi Muhammad SAW untuk Membangun Perempuan Muda yang Berdaya, Mandiri, dan Berakhlakul Karimah.”

Acara yang berlangsung pada Sabtu malam Ahad, 20 September 2025 digelar secara penuh online melalui Zoom Meeting mulai pukul 20.30 Waktu Taiwan / 19.30 WIB hingga selesai.



Rangkaian acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, Mars Fatayat NU, sambutan dari Ketua PRFNU Kaohsiung serta Ketua PCIFNU Taiwan, lalu dilanjutkan dengan syiar sholawat oleh gabungan Pimpinan Ranting Fatayat NU se-Taiwan.

Puncak acara diisi oleh Mau’idhoh Hasanah bersama Ning Uswah Syauqi, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Azhar Mojokerto. Dalam tausiyahnya, Ning Uswah menyampaikan kisah Nabi Muhammad SAW sejak dalam kandungan ibunda Aminah, yang dikemas dengan bahasa kekinian khas anak muda dan mudah dipahami oleh seluruh peserta.



Acara juga menghadirkan sesi tanya jawab seputar akhlak Nabi Muhammad SAW terhadap perempuan. Ning Uswah menegaskan bahwa Nabi SAW sangat mendukung keberdayaan perempuan. Beliau menceritakan banyak kisah perempuan mandiri di zaman Rasulullah yang menjalankan berbagai profesi, membuktikan bahwa Islam memberi ruang luas bagi perempuan untuk berperan aktif dalam berbagai sendi kehidupan.

Dalam pesannya, Ning Uswah menekankan agar perempuan masa kini selalu berdaya, berjaya, kaya raya, dan mapan secara finansial, sekaligus tetap menjunjung tinggi akhlakul karimah. Beliau juga mengingatkan bahwa setiap Muslimah harus senantiasa meneladani empat sifat mulia Nabi Muhammad SAW: sidiq, amanah, tabligh, dan fathonah. “Sepanjang hayat kita, setidaknya mampu meniru salah satu dari keempat sifat tersebut, agar hidup kita lebih bermakna dan bermanfaat,” ungkapnya.

Acara ditutup dengan doa bersama, penuh harapan agar kader Fatayat NU di Taiwan semakin kokoh iman, kuat akhlak, serta mampu menjadi perempuan yang mandiri dan berdaya, sesuai teladan Rasulullah SAW.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *